WELCOME.. .. ..

KEMARIN ADALAH TRAGEDI, HARI INI ADALAH REALITY DAN BESOK ADALAH MISTERI


Senin, 11 April 2011

radang dan askep radang

Penyakit Radang

Radang merupakan gejala yang ditimbulkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus pada jaringan tubuh manusia.

Macam-macam radang yang sering terjadi, yaitu:


A. Radang Tenggorokan

Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si penderita susah sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis akut sering diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.

Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke dokter THT. Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya, bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat.

Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius. Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.


Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa tidak nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar.

Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal, antibiotik bisa diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam rematik bisa dihindari. Jika hal ini tidak segera ditangani, ancaman diptheria mengintai kesehatan si penderita.


Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:

1. Bengkak, berwarna merah pada tenggorokan
2. Susah berbicara, menelan, dan bernapas
3. Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher
4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak

Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi si penderita dengan aspirin. Selain itu berikan air panas yang telah ditambahi satu sendok makan garam. Ini akan mengurangi rasa sakit akibat radang tenggorokan.

Patut diingat, pemberian antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita radang tenggorokan akibat bakteri. Obat-obatan tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak menghilangkan virus.

Hal lain yang dapat mengurangi risiko terkena radang tenggorokan adalah tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.


B. Radang Usus Buntu

Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka, yang menyebabkan peradangan selaput perut(peritonitis).

Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.


Penyebab umum

Adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada di appendix dan tidak bisa keluar.

Tanda-tanda appendicitis:

1. Tanda yang utama ialah keluha nyeri yang menetap pada perut dan semakin lama semakin memburuk.
2. Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi kanan bawah.
3. Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat panas yang ringan.


D. Radang Kulit

1. Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi oleh bakteri atau virus. Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
2. sebhorrheic dermatitits
3. atopic dermatitis (eczema)
4. Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.

Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan menghilangkan radang kulit.


E. Radang Sendi

Radang sendi, osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh berkurangnya cartilage terutama di daerah persendian. Cartilage sendiri merupakan substansi protein yang menjadi semacam “oli” bagi tulang dan persendian. Ketika cartilage mengalami penurunan dalam jumlah, selanjutnya struktur tulang akan tergerus.

Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian sendi dan jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita radang sendi adalah:

1. Jepang
2. Afrika Selatan
3. China bagian Selatan

Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage sehingga membuat jumlah proteinnya berkurang drastis.

Komplikasi yang mengikuti radang sendi adalah:

1. obesitas
2. Trauma yang berulang-ulang
3. Rasa nyeri pada tulang
4. Diabetes mellitus
5. Kelainan hormonal 

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atauperadangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Ada beberapa tahap dalam penyakit maag 1. Maag ringan 2. Maag sedang 3. Maag kronis 4. Kanker lambung
1. Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding 2. Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri , sakit dan mual yang menyakitkan 3. Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa 4. Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang merugikan [[Helycobacter pylori]]
PENYEBAB
Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatantertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengkonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
GEJALA
PENGOBATAN
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, dan jangan jajan sembarangan .

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KOMPLIKASI POST NATAL
 DENGAN GANGGUAN PAYUDARA

A.     MASTITIS
  1. Pengertian
Mastitis adalah peradangan pada payudara (mamae) wanita melalui luka pada putting susu ataupun melalui peredaran darah. (Sarwono : 701)

  1. Etiologi
Disebabkan oleh kuman yang sangat pathogen yaitu Stapilococcus aureus

Faktor predisposisi :
-          Putting susu yang luka dan lecet
-          Kebersihan payudara yang kurang
-          Bendungan ASI pada payudara

  1. Patofisiologi
Peradangan payudara adalah suatu hal yang sangat biasa pada wanita yang pernah hamil, mastitis lazim dibagi dalam dua kelompok yaitu : mastitis gravidarum dan mastitis puerporalis, karena penyakit ini boleh dikatakan hampir selalu timbul pada waktu hamil atau laktasi.

Pada  umumnya dianggap kuman penyebap adalah putting susu yang luka dan lecet, yang kuman tersebut menjalar keduktus-duktus pada kelenjar mamae, tapi sebagian besar kuman yang di temukan adalah stapilococcus aureus.tingkat penyakit ini ada dua yaitu taingkat awal dan tingkat abses.ada tahap peradangan penderit hanya radang, gejala pada akses yaitu nyeri bertmbah hebat,dikulit payudara abses mengkilap dan shu tnggi (39o-40oC) dan bayi tidak mau minum pada payudara yang sakit

  1. Manajemen Terapeutik
-          Menghentikan pemberian ASI pada bayi
-          Melakukan perawatan/ redresing pada payudara
-          Pemberian AB golongan penicilin
-          Pemberian antibiotik
-          Bila sudah terjadi abses, lakukan insisi abses

  1. Komplikasi Mastitis
-          Kanker payudara
-          Galaktokele
-          Galaktorea

B.      ASUHAN KEPERAWATAN
             I.      Pengkajian
1.      Identitas klien
Nama,Umur,Pekerjaan,Penanggung jawap dan TTV klien
2.      Riwayat kesehatan
a.       Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan klien prnah menderita impeksi mamae pada kehamilan sebelumnya 
b.      Riwyat kesehatan sekarang
Klien biasanya kelihatan lemah,suhu tubuh meningkat,tidak ada napsu makan, nyeri pada daerah mamae,bengkak dan merah pada mamae.
c.       Riwayan kesehatan keluarga
Kemungkinan ada anggota keluarga yang menderita empeksi pada mamae terutama pada yang wanita
3.      Pengkajian pisik
a.       Aktivitas/ istirahat
Biasanya aktivitas dan istirahat klien terganggu
b.      Sirkulasi
Biasanya nadi meningkat (takikhardia)
c.       Eliminasi
Biasanya klien terjadi konstipasi karena asupan makanan yang tidak adekuat

d.      Nyeri ketidaknyamanan
Biasanya klien mengeluh nyeri pada mamae yang hebat
e.        Seksualitas
Biasanya seksualitas terganggu karena terjadi penurunan libido
f.       Pernafasan
Biasanya pernafasan tidak mengalami peningkatan frekuensi nafas

4.      Kebiasaan sehari-hari
a.       Kebersihan perorangan
Biasanya kebersihan perorangan pada penyakit ini kadang tidak terjaga sehingga kuman-kaman yang sangat pathogen mudahmasuk dan terimpesi
b.      Makan/ minum
Biasanya klien mengeluh tidak ada napsu makan
c.       Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan tidur kerna rasa nyeri dan suhu tubuh yang meningkat
5.      Data social ekonomi
Biasanya penyakit ini di temukan pada tingkat ekonomi yang rendah
6.      Data psikologis
Biasanya klien pada panyakit ini merasa lesu dan nyaeri pada daerah mamae
7.      Data laboraturium
-          Jumlah sel darah putih (SDP) meningkat
-          LED meningkat,sel darah merah meningkat
-          HB normal pada wanit (N: 12-14 mg %)

          II.      Daftar Diagnosa Keperawatan
1.      Gngguan rasnyaman nyeri b/d inplamasi, payudara bengkak
2.      Menyusui tidak epektip b/d bayi tidak mau menyusui
3.      Resiko tinggi inpeksi b/d pengeluaran pus perusakan jaringan
4.      Nyeri dan ketidak nyamanan berhubungan dangan edem/bengkak pada mamae 
       III.      Intervensi keperawatan  
1.      Gngguan rasnyaman nyeri b/d inplamasi, payudara bengkak
Tujuan:nyeri ter atasi
Kreteria :   -    Suhu menurun
-          Payudara tidak bengkak lagi dan lunak
-          Nyeri mulai berkurang
Itervensi :
a.       Kaji keluhan nyeri, lokasi, lamanya dan intensitas
Rasional :  Membantu dalam menentukan identifikasi derajat , ketidaknyamanan dan dapat diberi tetapi yang tepat.
b.      Lakukan kompres hangat
Rasional :  Kompres hangat dapat menyebabkan vasodilatasi sehingga aliran darah lancer
c.       Anjurkan klien untuk melakukan perawatan payudara
Rasional :  Dengan perawatan yang benar dan konsisten (tepat) dapat mengurangi rasa nyeri
d.      Anjurkan klien utnuk tidak menggunakan penyangga yang terlalu ketat
Rasional :  Penyangga yang ketat dapat menimbulkan rasa nyeri
e.       Kolaborasi dalam pemberian analgetik dan antibiotic
Rasional :  Antibiotik untuk implamasi dan analgetik untuk mengurangi nyeri
f.       Kolaborasi dalam melakukan insisiden biopsy jika ada abses
Rasional :  Untuk mengurangi abses dan proses penyembuhan
 
2.      Menyusui tidak epektip b/d bayi tidak mau menyusui
    Tujuan : Ibu dapat menyusukan bayinya
    Kriteria :   -    Bayi mau menyusu lagi
-       Tidak ada lagi putting susu luka atau lecet
Intervensi :
a.       Anjurkan ibu mengoleskan putting sebelum dan sesudah menyusui, baby oil/ lation
Rasional : Mencegah terjadinya iritasi lanjut pada putting
b.      Lakukan perawatan payudara dan anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara secara tepat
Rasional : Dengan perawatan yang tepat, dapat mengatasi masalah menyusui
c.       Anjurkan ibu menyusui dengan menggunakan putting susu secara perlahan-lahan kapan perlu
Rasional : Untuk mencegah terjadinya iritasi lanjut pada putting

3.      Resiko tinggi inpeksi b/d pengeluaran pus perusakan jaringan
Tujuan : Infeksi tidak terjadi lagi
Kriteria : -  TTV dalam batas normal
-     Mamae tidak merah dan regang lagi
-     Tidak ada tanda infeksi
Intervensi :
a.       Kaji suhu, nadi dan pernafasan klien
Rasional : Peningkatan tanda vital dapat menunjukkan terjadinya infeksi
b.      Lakukan perawatan luka/ abses dengan reddresing yang steril
Rasional : Perawatan luka yang steril dapat mengurangi terjadi pus
c.       Anjrukan ibu untuk alihkan perhatian
Rasional :
d.      Kolaborasi dalam pemberian terapi AB dan pemeriksaan darah lengkap
e.       Kolaborasi dalam melakukan insisi/ biopsy
Rasional : Untuk mengurangi abses dan penyebaran infeksi

       IV.      Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencana tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan


          V.      Evaluasi
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan terhadap perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi. Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar