WELCOME.. .. ..

KEMARIN ADALAH TRAGEDI, HARI INI ADALAH REALITY DAN BESOK ADALAH MISTERI


Minggu, 26 Desember 2010

Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan: Sebuah Pengantar


Definisi Manajemen Dan Kepemimpinan
Ada sebuah gambaran yang sangat menarik dan sangat sederhana dari definisi manajemen dan kepemimpinan, yaitu:
Manajemen
berarti tangan yang berasal dari kata manage, mengatur; sedangkan
Kepemimpinan
berarti kaki yang berasal dari kata lead, mengarahkan.
Definisi lain yang tidak kalah menarik adalah:
Manajemen
berarti how to do the thing right (bagaimana melakukan sesuatu dengan benar); sedangkan
Kepemimpinan
berarti how to do the right thing (bagaimana melakukan sesuatu yang benar).
Manajemen dan kepemimpinan adalah 2 hal yang tidak mungkin dipisahkan. Keduanya sama-sama diperlukan dalam proses pencapaian sesuatu.
Teori Manajemen Dan Kepemimpinan
Ada berbagai macam teori manajemen dan kepemimpinan yang dikenal saat ini, namun yang paling sederhana adalah teori yang dimunculkan oleh McGregor yang sering disebut dengan istilah “Teori X” dan “Teori Y”.
Teori X
menyatakan bahwa pada dasarnya bekerja adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, kebanyakan orang tidak ambisius dan cenderung memilih untuk diarahkan. Teori X sering dihubungkan dengan istilah Punishment (hukuman). Sedangkan Teori YReward (hadiah). menyatakan bahwa pada dasarnya bekerja adalah sama dengan bermain sehingga tampak selalu menyenangkan, kebanyakan orang termotivasi dan cenderung kreatif jika dimotivasi dengan baik. Teori Y sering dihubungkan dengan istilah
Proses Manajemen
Proses manajemen yang paling dikenal saat ini sering disebut dengan istilah POAC, yaitu:
Planning
Organizing
Actuating
Controlling

Sedangkan Henry Fayol memperkenalkan proses manajemen yang lebih lengkap yang sering disebut dengan istilah POSDCORB, yaitu:
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgetting
Secara umum kedua konsep diatas hampir sama fungsinya, dan akan sangat baik seandainya keduanya bisa disinergikan.
Gaya Kepemimpinan
Gaya merupakan pendekatan atau cara yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam berbagai situasi. Gaya yang digunakan pemimpin menentukan efektifitas dalam sebuah organisasi. Ada berbagai macam gaya kepemimpinan mulai dari yang memiliki kontrol penuh sampai kebebasan yang ekstrem. Ada 3 gaya kepemimpinan yang umum dikenal, yaitu:
Gaya Autokratik
Pemimpin autokratik adalah pemimpin yang focus utamanya adalah pencapaian tujuan. Hal ini menjadikan pemimpin autokratik menjadi sangat detail dalam membuat perincian dan hanya mengembangkan komunikasi satu arah. Pemimpin autokratik sering bersikap kaku dan dominan.
Kepemimpinan autokratik efektif jika digunakan untuk memimpin staf baru keperawatan untuk lebih produktif.
Gaya Dekomkrasi
Pemimpin demokratis lebih berfokus pada proses memberikan kebebasan para staf untuk mengontrol dan berpartisipasi pada pengambilan keputusan. Kepemimpinan demokratis tidak hanya memfasilitasi pencapaian tujuan, namun juga pertumbuhan nilai masing-masing staf.
Kepemimpinan Demokratis efektif jika digunakan pada staf keperawatan yang sudah matang, yang bekerja dengan baik dalam suatu kelompok.
Gaya Laissez-Faire
Pemimpin Laissez-Faire sering disebut dengan istilah pemimpin yang permisif atau ‘gaya bebas’ Tipe pemimpin Laissez-Faire sering melepaskan kendali sepenuhnya dan memilih untuk menghindari tanggung jawab dengan melimpahkan seluruh pengambilan keputusan pada kelompok.
Kepemimpinan Laissez-Faire efektif jika digunakan pada kelompok professional yang memiliki motivasi yang tinggi.
Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
Kompleksitas kerja dan situasi dalam keperawatan membuat manajemen dan kepemimpinan menjadi sangat penting. Tim keperawatan menjadi efektif jika dipimpin oleh pemimpin dan manajer yang efektif.
Kapan perawat bisa menjadi pemimpin dan manajer yang efektif?
Ketika seorang perawat mampu memimpin dirinya sendiri. Memimpin diri sendiri kedengarannya sederhana, namun tidak mudah. Memimpin diri sendiri diperlukan seperangkat pondasi utama yang ternyata ada dalam batu bata pembangun kecerdasan emosional (Baca: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional: Modal Dasar Perawat Profesional)
Namun betappapun sulitnya memimpin diri sendiri, itu semua bisa dipelajari. Jika perawat sungguh-sungguh untuk selalu meningkatkan kualitas diri sendiri, maka memimpin diri sendiri adalah hal kecil dan mudah dilakukan.

kanker

Deteksi Dini Kanker

Sekitar 30% kematian akibat kanker dapat dicegah apabila terdeteksi dan diobati sejak awal.Tujuan deteksi dini adalah mendeteksi keberadaan sel kanker sebelum mengalami penyebaran. Deteksi dini dapat dilakukan dengan memerhatikan gejala-gejala awal penyakit kanker, seperti batuk yang menetap, gangguan pencernaan yang menetap, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan perdarahan dari lubang-lubang tubuh. Selain itu, dapat pula melakukan screening untuk mengidentifikasi kanker sejak awal, seperti mamografi untuk kanker payudara dan papsmear untuk kanker serviks (kanker leher rahim). Beberapa kanker yang dapat dideteksi secara dini antara lain kanker payudara, serviks, prostat, dan kolorektal. Namun, tidak semua jenis kanker dapat dideteksi secara dini.
1. Deteksi Dini Kanker Payudara
— Mengetahui kondisi normal payudara, lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan segera periksa jika ada kelainan, seperti adanya benjolan, payudara asimetris, atau adanya cairan puting susu yang bernoda darah. Test mamografi setiap tahun sejak umur 40 tahun. Perempuan dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara dan rahim, disarankan rutin menjalani pemeriksaan medis.
2. Deteksi Dini Kanker Serviks
Waspadai keputihan yang berlebihan dan mengalami perdarahan setelah berhubungan seks. Deteksi dimulai kurang lebih 3 tahun setelah wanita melakukan hubungan seks yang pertama. Test papsmear setiap tahun atau tes cairan vagina setiap 2 tahun. Wanita di atas 70 tahun yang memiliki basil papsmear normal selama 10 tahun terakhir boleh menghentikan screening kanker serviks. Wanita yang telah menjalani hysterectomi total dengan pengangkatan leher rahim, tidak perlu melakukan screening kanker serviks lagi.
3. Deteksi Kanker Prostat
Terjadi kesulitan buang air kecil dalam jangka waktu yang lama dan meningkatnya frekuensi buang air kecil pada malam hari. Tes PSA (Prostate-Specific Antigen) dan DRE (Digital Rectal Examination) dilakukan setiap tahun mulai usia 50 tahun. Laki-laki dengan risiko tinggi dan riwayat keluarga penderita kanker prostat, sebaiknya memulai deteksi sejak usia 45 tahun.
4. Deteksi Dini Kanker Kolorektal
Gejala dini kanker kolorektal yang terlihat adalah perubahan kebiasaan makan, berat badan terus turun, anemia, dan adanya darah pada feses. Sejak usia 50 tahun pria dan wanita dianjurkan menjalani salah satu pemeriksaan berikut.:
- Flexible sigmoidoscopy setiap 5 tahun.
- Colonoscopy setiap 10 tahun.
- Fecal Occult Blood Test (FOBT) atau Fecal Immunochernical Test (FIT) setiap tahun.

Selasa, 21 Desember 2010

DIARE






BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5 tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian ke 2 terbesar pada balita.

I.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mendapatkan gambaran epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan, isu dan program penanganan penyakit diare.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.

II.2. Jenis-jenis Diare
Diare Akut
Merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare Rotavirus ini merupakan virus usus patogen yang menduduki urutan pertama sebagai penyebab diare akut pada anak-anak.
Diare Bermasalah
Merupakan yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-oral, kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diarae ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah, dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu makan dan badan terasa lemah.
Diare Persisten
Merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare persisten adalah keruskan mukosa usus. Penyebab diare persisten sama dengan diare akut.
(Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi ketiga, Depkes RI, Direktorat Jenderal PPM dan PL tahun 2007)

II.3. Penyebab
Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan:
1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3. Alergi.
4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
5. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6. Penyebab lain.
Direktur Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (PPML), Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Depkes yang sering ditemukan di lapangan adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sumber penularannya berasal dari makanan atau minuman yang tercemar virus. Konkretnya, kasus diare berkaitan dengan masalah lingkungan dan perilaku. Perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan yang menimbulkan banjir, kurangnya sarana air bersih, dan kondisi lingkungan yang kurang bersih menyebabkan meningkatnya kasus diare. Fakta yang ada menunjukkan sebagian besar pasien ternyata tinggal di kawasan kurang bersih dan tidak sehat.
Saat persediaan air bersih sangat terbatas, orang lantas menggunakan air sungai yang jelas-jelas kotor oleh limbah. Bahkan menjadi tempat buang air besar. Jelas airnya tak bisa digunakan. Jangan heran kalau kemudian penderita diare sangat banyak karena menggunakan air yang sudah tercemar oleh kuman maupun zat kimia yang meracuni tubuh. Masalah perilaku juga bisa menyebabkan seseorang mengalami diare. Misalnya, mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih, sudah tercemar, dan mengandung bibit penyakit. Jika daya tahan tubuh ternyata lemah, alhasil terjadilah diare.

II.4. Patofisiologi
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti:
- Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
- Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukkan tangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari.
- Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan air yang benar.
- Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.

II.5. Tanda dan Gejala
Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
- Muntah
- Badan lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lendir dalam kotoran

II.6. Akibat
Diare yang berlangsung terus selama berhari-hari dapat membuat tubuh penderita mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Jika dehidrasi yang dialami tergolong berat, misalnya karena diarenya disertai muntah-muntah, risiko kematian dapat mengancam. Orang bisa meninggal dalam beberapa jam setelah diare dan muntah yang terus-menerus. Dehidrasi akut terjadi akibat penderita diare terlambat ditangani.

II.7. Pencegahan
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.

II.8. Pertolongan Pertama
Bila sudah terlanjur terserang diare, upaya pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan:
1. Minumkan cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau dan dapat meminumnya. Tidak usah sekaligus, sedikit demi sedikit asal sering lebih bagus dilakukan. Satu bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc). Jika oralit tidak tersedia, buatlah larutan gula garam. Ambil air masak satu gelas. Masukkan dua sendok teh gula pasir, dan seujung sendok teh garam dapur. Aduk rata dan berikan kepada penderita sebanyak mungkin ia mau minum.
2. Penderita sebaiknya diberikan makanan yang lunak dan tidak merangsang lambung, serta makanan ekstra yang bergizi sesudah muntaber.
3. Penderita muntaber sebaiknya dibawa ke dokter apabila muntaber tidak berhenti dalam sehari atau keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak dapat minum atau makan, demam tinggi, penderita lemas sekali serta terdapat darah dalam tinja.


BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Sekitar 80% kematian karena diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomer 3 bagi bayi, serta nomor 5 bagi semua umur.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).

III.2. Saran
Berdasarkan data-data diatas, maka dianggap perlu untuk membahas mengenai persoalan penyakit diare sebagai penyumbang penyebab tertinggi kedua kematian anak, sehingga semua pihak dapat mengupayakan strategi dalam rangka mengurangi kematian anak akibat diare demi peningkatan kualitas anak.



DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicastore.com/
Mansjoer, Arif dkk.2000.Kapita Selekta Edisi Jilid 4.Jakarta:Media Aescalapius FKUI
http://www.google.co.id/m/search?mrestrict-mobile&eosr-on&ct-fsh&q-Makalah+diare

Minggu, 31 Oktober 2010

Teori perkembangan kepribadian

Teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia; satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu karena Freud lebih banyak berbicara dalam wilayah ketidaksadaran manusia, teori Erikson yang membawa aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih realistis.
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama, karena teorinya sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yang ketiga/terakhir adalah menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan, baik anak, dewasa, maupun lansia.
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.
Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic. Di mana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitu :
(1) Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam radius soial yang lebih luas. (2) Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada.
Dalam bukunya yang berjudul “Childhood and Society” tahun 1963, Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “delapan tahap perkembangan manusia”. Erikson berdalil bahwa setiap tahap menghasilkan epigenetic. Epigenetic berasal dari dua suku kata yaitu epi yang artinya “upon” atau sesuatu yang sedang berlangsung, dan genetic yang berarti “emergence” atau kemunculan. Gambaran dari perkembangan cermin mengenai ide dalam setiap tahap lingkaran kehidupan sangat berkaitan dengan waktu, yang mana hal ini sangat dominan dan karena itu muncul , dan akan selalu terjadi pada setiap tahap perkembangan hingga berakhir pada tahap dewasa, secara keseluruhan akan adanya fungsi/kegunaan kepribadian dari setiap tahap itu sendiri. Selanjutnya, Erikson berpendapat bahwa tiap tahap psikososial juga disertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada didalam tiap-tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan/diselesaikan. Konflik adalah sesuatu yang sangat vital dan bagian yang utuh dari teori Erikson, karena pertumbuhan dan perkembangan antar personal dalam sebuah lingkungan tentang suatu peningkatan dalam sebuah sikap yang mudah sekali terkena serangan berdasarkan fungsi dari ego pada setiap tahap.
Erikson percaya “epigenetic principle” akan mengalami kemajuan atau kematangan apabila dengan jelas dapat melihat krisis psikososial yang terjadi dalam lingkaran kehidupan setiap manusia yang sudah dilukiskan dalam bentuk sebuah gambar Di mana gambar tersebut memaparkan tentang delapan tahap perkembangan yang pada umumnya dilalui dan dijalani oleh setiap manusia secara hirarkri seperti anak tangga. Di dalam kotak yang bergaris diagonal menampilkan suatu gambaran mengenai adanya hal-hal yang bermuatan positif dan negatif untuk setiap tahap secara berturut-turut. Periode untuk tiap-tiap krisis, Erikson melukiskan mengenai kondisi yang relatif berkaitan dengan kesehatan psikososial dan cocok dengan sakit yang terjadi dalam kesehatan manusia itu sendiri.
Seperti telah dikemukakan di atas bahwa dengan berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Melalui teori yang dikembangkannya yang biasa dikenal dengan sebutan Theory of Psychosocial Development (Teori Perkembangan Psikososial), Erikson tidak berniat agar teori psikososialnya menggantikan baik teori psikoseksual Freud maupun teori perkembangan kognitif Piaget. Ia mengakui bahwa teori-teori ini berbicara mengenai aspek-aspek lain dalam perkembangan. Selain itu di sisi lain perlu diketahui pula bahwa teori Erikson menjangkau usia tua sedangkan teori Freud dan teori Piaget berhenti hanya sampai pada masa dewasa.
Meminjam kata-kata Erikson melalui seorang penulis buku bahwa “apa saja yang tumbuh memiliki sejenis rencana dasar, dan dari rencana dasar ini muncullah bagian-bagian, setiap bagian memiliki waktu masing-masing untuk mekar, sampai semua bagian bersama-sama ikut membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi. Oleh karena itu, melalui delapan tahap perkembangan yang ada Erikson ingin mengemukakan bahwa dalam setiap tahap terdapat maladaption/maladaptif (adaptasi keliru) dan malignansi (selalu curiga) hal ini berlangsung kalau satu tahap tidak berhasil dilewati atau gagal melewati satu tahap dengan baik maka akan tumbuh maladaption/maladaptif dan juga malignansi, selain itu juga terdapat ritualisasi yaitu berinteraksi dengan pola-pola tertentu dalam setiap tahap perkembangan yang terjadi serta ritualisme yang berarti pola hubungan yang tidak menyenangkan. Menurut Erikson delapan tahap perkembangan yang ada berlangsung dalam jangka waktu yang teratur maupun secara hirarkri, akan tetapi jika dalam tahap sebelumnya seseorang mengalami ketidakseimbangan seperti yang diinginkan maka pada tahap sesudahnya dapat berlangsung kembali guna memperbaikinya.
Delapan tahap/fase perkembangan kepribadian menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahapnya adalah di satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat sosial, yang berjalan melalui krisis diantara dua polaritas. Adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia menurut Erikson adalah sebagai berikut :
Kedelapan tahapan perkembangan kepribadian dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :
Developmental Stage Basic Components
Infancy (0-1 thn)
Early childhood (1-3 thn)
Preschool age (4-5 thn)
School age (6-11 thn)
Adolescence (12-10 thn)
Young adulthood ( 21-40 thn)
Adulthood (41-65 thn)
Senescence (+65 thn) Trust vs Mistrust
Autonomy vs Shame, Doubt
Initiative vs Guilt
Industry vs Inferiority
Identity vs Identity Confusion
Intimacy vs Isolation
Generativity vs Stagnation
Ego Integrity vs Despair

Jumat, 22 Oktober 2010

Angka Kecukupan Gizi (AKG) Bagi Ibu Hamil

Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi ibu hamil bertambah seiring dengan berbagai perubahan yang menyertainya. Ketidakmampuan seorang ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizinya akan berdampak pada berat bayi yang akan dilahirkan. Mengingat, ib hamil memerlukan nutrisi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan gizi sang ibu dan janin. Berikut daftar kebutuhan gizi ibu hamil dan sumber bahan pangan. Teks & Foto: Budi Sutomo
Kalori
2535 kkal
Sumber: lemak, karbohidrat, protein (Nasi, kentang, jagung, minyak, lemak hewani, terigu, ubi-ubian)
Protein
60 g
Sumber: ayam, daging, ikan, susu, tempe, keju, tahu, kacang-kacangan
Kalsium
900 mg
Sumber: ikan teri, susu dan hasil olahannya, sayuran hijau, kacang-kacangan
Besi
46 mg
Sumber: hati, daging, beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau
Fosfor
650 mg
Sumber: gandum, biji bunga matahari, biji labu, beras, kacang- kacangan
Jodium
175 ug
Sumber: nanas, ikan, stroberi, sayuran hijau, kacang tanah
Seng
20 mg
Sumber: telur,jamur, daging memrah, telur, ikan, kedelai
Vitamin C
70 mg
Sumber: jambu biji, jeruk, nanas, semangka, mangga, pepaya, dan sayuran hijau
Asam Folat
300 ug
Sumber: sayuran hijau, asparagus, buah-buahan segar
Vit B12
2,3 mg
Sumber: jamur, telur, yoghurt, ikan
Vit B3
10,6 mg
Sumber: biji-bijian, ikan, hati, daging, kacang-kacangan
Vit B2
1,2 mg
Sumber: sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, hati dan telur
Vit B 1
1,1 mg
Sumber: daging, kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian
Vitamin A
700 RE
Sumber: Hati, sayuran berwarna seperti wortel, buah-buahan berwarna merah, mentega, kuning telur
Diolah dari berbagai sumber

Tentang Ibu Dan Janin

Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:
• Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi
• Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
• Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
• Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.


Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.


Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.


Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.


Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.


Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.


Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.


Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.



Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil:
• Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
• Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan.
• Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.
• Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
• Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.
• Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.
Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan lancar.