WELCOME.. .. ..

KEMARIN ADALAH TRAGEDI, HARI INI ADALAH REALITY DAN BESOK ADALAH MISTERI


Rabu, 15 Juni 2011

nyeri sendi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hampir semua orang tua pernah mengalami nyeri lutut, karena lutut merupakan salah satu sendi utama pemikul berat badan dan banyak mengalami keausan dan regangan pada setiap orang dengan tingkat aktivitas sedang. Tetapi resiko aus dan cedera semakin besar; bila pekerjaan seseorang banyak melibatkan sendi lutut seperti banyak berjongkok. Osteoarthritis terjadi akibat keausan dan robekan pada lutut, bisa menimbulkan gejala nyeri lutut, bila usia Anda diatas 50 tahun. Yang biasa terkena orang tua.
Oleh sebab itu nyeri lutut pada orang tua perlu diwaspadai terjadinya osteoarthritis. Osteoarthritis menyebabkan gerakan terasa nyeri dan kaku pada persendian, biasanya mengenai sendi-sendi penopang tubuh, seperti lutut, pinggul dan tulang belakang. Apabila ditambah dengan kegemukan dapat menyebabkan orang tua tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Osteoarthritis yang menyerang lutut menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sendi terutama saat akan berdiri dan berjalan setelah duduk lama.
Osteoarthritis terjadi akibat kartilago atau jaringan tulang yang ada dipersendian rusak sehingga timbul nyeri. Fungsi kartilago/ tulang rawan yang ada dipersendian sebagai bantalan untuk menahan gerakan.
Supaya tulang dan persendian tetap kuat dan sehat, unsur yang berperan adalah cairan sendi untuk pelumas dan nutrisi proteoglycan sebagai molekul penyimpan air dan collagen sebagai penjaga kestabilan molekul proteoglycan. Tetap pada saat usia semakin tua, produksi proteoglycan dan collagen dalam tubuh menjadi berkurang, akibatnya lapisan pelindung sendi menjadi semakin tipis, yang menyebabkan tulang dan persendian kaku. Oleh sebab itu jangan sepelekan nyeri lutut pada orang tua, tapi perlu diwaspadai terjadinya osteoathritis. Bila dibiarkan, akan terjadi kerusakan pada sendi lutut sehingga untuk mengatasinya perlu dilakukan tindakan operasi yaitu dengan melakukan penggantian sendi lutut.
Untuk mencegah dan mengatasi nyeri lutut pada orang tua, hal – hal yang perlu diperhatikan :
·         Turunkan berat badan bila kegemukan
·         Hindari kegiatan tertentu apabila sendi terasa nyeri
·         Konsumsi suplemen yang mengandung glucosamine, chondroitin dan MSM secara teratur, karena telah terbukti dapat mengurangi gejala – gejala yang timbul akibat osteoathritis dan membantu pembentukan lapisan pelindung bagi persendian dan tulang menjadi elastis kembali, cara kerjanya :
o   Glucosamine berperan penting pada tulang dan persendian karena glucosamine membantu memacu proteoglycans dan collagen yang berfungsi memperbaiki struktur pembentukan tulanng dan sendi, sehingga elastis kembali.
o   Chondroitin membantu glucosamine bekerja lebih efeksif yang berfungsi sebagai magnet penarik air, untuk pembentukan proteoglycans dan membentuk lapisan pelindung pada persendian sehingga tulang tidak mudah rusak
o   MSM ( Methyl Sulfonyl Methane ) membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan .
B.     Masalah
o   Apa itu nyeri?
o   Faktor penyebab nyeri?
o   Pencegahan nyeri?
o   Pengobatan nyeri?
C.    Tujuan
1.      Secara umum
            Makalah ini bertujuan untuk membantu memberikan jalan keluar dari masalah yang ditimbulkan oleh penderita nyeri
2.      Secara khusus
            Makalah  ini ditujukan kepada mahasiswa/i dan para pembaca terutama para penderita nyeri
a)      Mahasiswa/i dan para pembaca mengetahui apa itu nyeri
b)      Mahasiswa/i dan para pembaca mengetahui faktor penyebab nyeri
c)      Mahasiswa/i dan para pembaca mengetahui pencegahan nyeri
d)     Mahasiswa/i dan para pembaca mengetahui cara pengobatan nyeri
D.    Manfaat Penulisan
Adapun manafaat penulisan ini adalah:
a)      Bahan kuliah/pembelajaran.
b)      Dapat jadi perngantar bagi mahasiswa untuk memperdalam ilmu kesehatan mengenai nyeri
c)      Diharapkan menjadi tuntunan bagi mahasiswa dalam mempelajari ilmu kesehatan mengenai nyeri.
d)     Dapat menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa.
E.     Metode Penyusunan
            Metode penyusunan makalah ini adalah dengan menggunakan deskriptif dengan cara bedah buku dan situs atau blog yang berkaitan dengan nyeri.
F.     Sistematika Penyusunan
            Sistematika penyusunan makalah ini terdiri dari 3 BAB, meliputi BAB I pendahuluan. BAB II yang merupakan tinjauan teoritis tentang tumor. BAB III  merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.



BAB II
ISI
Tinjauan Teoritis
obat nyeri sendi VIVAnews – Nyeri atau peradangan di sekitar persendian menyiksa jutaan orang di dunia. Selain pengapuran atau penimbunan kalisium, keluhan nyeri sendi juga bisa dipicu peradangan jaringan pengikat dan pengeroposan tulang rawan (osteoarthritis).
Pada level terparah, gangguan semacam itu bisa berujung pada pembedahan. Seperti dikutip dari laman Readers Digest, lakukan pencegahan dengan mengonsumsi tiga makanan berikut.
1.      Kedelai
Berdasar penelitian Universitas Oklahoma State, konsumsi kedelai setiap hari selama tiga bulan bisa menggantikan manfaat obat-obatan pereda nyeri sendi. Kedelai kaya isoflavon, hormon tanaman dengan sifat antiperadangan. Studi dilakukan terhadap sejumlah responden yang diminta mengkonsumsi minuman campuran bubuk kedelai mengandung protein 40 gram. Salah satu peneliti, Bahram H. Arjmandi, PhD, mengatakan, asupan isoflavon bisa diperoleh dengan konsumsi susu rasa kedelai, edamame, dan burger kedelai.
2.      Buah
Penelitian yang dilakukan terhadap 293 orang dewasa di Australia terungkap, banyak makan buah mengurangi risiko pengembangan lesi sumsum tulang yakni tanda memburuknya kondisi osteoartritis lutut dan rasa sakit. Buah yang banyak mengandung vitamin C seperti kiwi, jeruk, mangga, dan pepaya diklaim bisa melindungi sendi lutut dan mendukung strukturnya agar tetap kuat.
3.      Ikan
Banyak studi mengungkap bahwa ikan dan minyak ikan mengurangi nyeri sendi dan kaku akibat rheumatoid arthritis. Omega-3 asam lemak yang ditemukan dalam ikan juga dapat menghalangi pembentukan bahan kimia penyebab peradangan osteoartritis.

Kata peneliti gizi Artemis P. Simopoulos, MD, makan dua porsi ikan berminyak, seperti ikan kembung atau ikan salmon, setiap minggu atau mengambil satu gram omega-3 dalam bentuk kapsul setiap hari sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah nyeri sendi. Atau kalau anda mempunyai masalah nyeri sendi bisa anda menggunakan produk herbal untuk nyeri yaitu jelly gamat, kenapa jelly gamat bisa menyembuhkan nyeri sendi, inilah fakta dan hasil penelitian para ahli .
Obat nyeri persendian atau cara alami mengobati nyeri sendi baik akibat asam urat,rematik ataupun murni penyakit nyeri sendi bukan disebabkan oleh asam urat dengan obat nyeri persendian alami Jelly Gamat Gold-G , kenapa harus dengan obat alami Jelly Gamat Gold-G atau teripang istilah lain untuk sebutan obat alami gamat? hasil penelitian gamat oleh Dr Mittchell Kurk, direktur medis Biomedical Revitalization Center of Lawrence, New York disosialisasikan. Temuan Kurk menunjukkan gamat dapat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang sendi dan tanpa efek samping. Tak heran, Departemen Kesehatan Australia dan Selandia Baru telah mengizinkan pengobatan radang sendi dengan gamat.
Tulang rusak
Menurut Edward H. Yelin PhD dari Medicine and Health Policy, University of California San Fransisco, osteoartritis disebabkan proses produksi, perawatan dan perbaikan tulang rawan di dalam sel terganggu. Tulang rawan merupakan lapisan penutup tulang pada persendian. la berisi kondrosit penghasil protein kondroitin sulfat dan keratin sulfat.
Jumlah protein kondroitin berkurang bila produksi kondrosit terhambat. Itu terjadi bila secara terus menerus asupan gizi makanan kurang, salah gerakan saat berolahraga, dan kecelakaan. Akibatnya tendon, ligamen, dan urat pada sendi menyatu sehingga persendian kaku dan linu. Lama-kelamaan tulang rawan tak berfungsi, retak, dan timbul pengapuran. Itu terjadi di tulang leher, punggung, dan seluruh persendian. Penderita mengalami hilang keseimbangan dan sulit berjalan. Jika dibiarkan sampai bertahun-tahun, sendi melebar dan terrjadi kontraksi otot karena sel responsif berlebihan memproduksi leukotrien dan sitokina. Kedua zat itu berperan sebagai komponen pembengkakan. Gejalanya diawali kulit memerah dan menbengkak dan serta suhu tubuh meningkat.
Penyembuhan radang sendi biasanya menggunakan obat kimia berkarakterstik nonsteroid serta antipembengkakan yang disebut NSAIDs. Namun penelitian P.M Brooks, SR Potter. dan Buchanan pada 1980 yang dikutip Journal Rheutatol 9 mengungkap obat obatan seperti ibuprofen, piroxicam, diclonac, fernoprofen hanya meredam rasa sakit dalam jangka pendek. Sementara efek sampingnya cukup banyak seperti nyeri lambung dan pencernaan, bisul, sakit kepala, dan memacu perusakan sendi.
Wajarlah jika hasil penelitian gamat oleh Dr Mittchell Kurk, dircktur medis Biomedical Revitalization Center of Lawrence, New York disosialisasikan. Temuan Kurk menunjukkan gamat dapat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang sendi dan tanpa efek samping. Tak heran, Departemen Kesehatan Australia dan Selandia Baru telah mengizinkan pengobatan radang sendi dengan gamat.(Sembuh dari Derita Radang Sendi : Sumber : TRUBUS)
CARA BIJAK MENGHADAPI NYERI PUNGGUNG

1.      Jangan panic
Sebagian besar nyeri punggung hanya berlangsung singkat dan akan segera hilang. Tidak perlu panik, lebih baik mulai membiasakan diri untuk menghadapi serangan berikutnya karena nyeri punggung biasanya bersifat kambuhan.
2.      Kenali jenisnya
Ada 2 jenis nyeri punggung, yakni yang bersifat akut serta kronis. Nyeri akut bisa kambuh berkali-kali selama jangka waktu tertentu, namun biasanya tidak lebih dari 6 pekan. Nyeri kronis bertahan lebih lama dan tidak hilang dengan sendirinya, sehingga perlu diperiksakan ke dokter.
3.      Jangan terlalu lama diistirahatkan
Nyeri punggung justru akan semakin parah jika terlalu lama diistirahatkan, bahkan bisa menyebabkan sendi mengalami kekakuan, tulang dan otot melemah serta depresi. Istirahat total jangan lebih dari 1-2 hari, agar punggung tidak mengalami tekanan berlebih karena terlalu lama berbaring.
4.      Buat catatan
Setiap kali mengalami serangan nyeri punggung, catat waktunya beserta aktivitas yang diduga sebagai pemicunya. Lama kelamaan akan terlihat polanya, sehingga serangan berikutnya bisa diprediksi dan diantisipasi.
5.      Berikan terapi hangat
Losion atau salep berisi rubefacient jika dioleskan akan menghasilkan panas yang bisa meredakan gejala nyeri punggung. Alternatifnya, gunakan salep capcaisin yang tak hanya panas tapi juga pedas karena dibuat dari sari cabai.
6.      Seimbangkan pemakaian tangan kanan dan kiri
Penelitian menunjukkan, penggunaan tangan kanan dan kiri secara seimbang sehingga tidak ada salah satu yang lebih dominan (ambidexterity) cukup efektif mengurangi gejala nyeri punggung. Awalnya memang susah dilakukan, tetapi kemampuan ini perlahan-lahan bisa dilatih.
7.      Perkuat otot perut
Dalam menananggung beban tubuh bagian atas, tulang punggung banyak dibantu oleh otot perut. Oleh karenanya, otot perut yang kuat bisa mengurangi risiko nyeri punggung akibat kelebihan beban
8.      Perbanyak nutrisi antinyeri
Beberapa bumbu dapur mengandung nutrisi yang berkhasiat sebagai antinyeri alami. Kunyit mengandung kurkumin dan hidrokortison (steroid alami untuk meredakan nyeri), sementara jahe mengandung senyawa gingerol yang sama ampuhnya sebagai pereda nyeri. Omega-3 dalam minyak ikan, kalsium dan vitamin D juga bisa memperkuat tulang meski tidak secara langsung meredakan nyeri.
9.      Jangan menyimpan dendam
Emosi negatif memberikan efek sangat buruk bagi nyeri punggung. Rasa dendam, kemarahan, penyesalan yang berlarut-larut serta rasa cemburu seringkali menjadi pemicu nyeri yang sebenarnya bisa dihindari dengan cara mengontrol emosi.
10.  Atasi dengan hidroterapi
Berendam dalam air hangat bisa mengurangi radang yang memicu nyeri punggung. Efeknya bisa lebih maksimal jika disemburkan dari berbagai sisi, seperti ketika berendam di dalam jacuzzi.

CARA BARU TANGKAL NYERI TULANG BELAKANG

Nyeri bisa menyerang bagian tubuh mana pun, termasuk tulang belakang. Kini ada teknologi teranyar dan mutakhir untuk mengatasinya, yaitu dengan radiofrekuensi. Semua orang pasti pernah mengalami nyeri, termasuk nyeri tulang belakang (NTB).Pa-dahal, tulang belakang merupakan salah satu bagian tubuh yang penting. Di tulang belakang terdapat urat saraf yang menghubungkan otak sebagai pusat sistem saraf dengan serabut- serabut saraf yang tersebar ke seluruh tubuh.Itu sebabnya, bila gangguan tulang belakang terjadi, maka timbullah gejala nyeri
Di beberapa tempat seperti bahu,pinggang,atau leher.
Dikatakan oleh spesialis ortopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta,Dr Luthfi Gatam SpOT (K-Spine) bahwa NTB merupakan suatu kondisi yang sering diderita oleh manusia, sebagian besar disebabkan oleh ruas tulang-tulang belakang serta struktur yang ada di sekitarnya.
”Hampir 80% dari manusia pernah mengalami setidaknya satu kali NTB dalam hidupnya,” tuturnya dalam acara Simposium Ilmiah Akreditasi IDI ”Pengelolaan Terkini Nyeri Tulang Belakang” yang diadakan Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta. Risiko terkena NTB akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Semakin bertambah umur,maka akan semakin banyak masalah yang akan dihadapi pada daerah tulang belakang,seperti keropos tulang, pengapuran, dan penyempitan ruang saraf. Untuk masalah yang terakhir ini malah bisa menyebabkan terjepitnya saraf dan menyebabkan nyeri yang hebat ke arah tungkai dan menimbulkan rasa kesemutan dan baal yang hebat, terutama di daerah tungkai bawah. Bahkan, NTB pada stadium lanjut dapat menyebabkan hilangnya tenaga yang menggerakkan kedua tungkai dan hilangnya kemampuan mengontrol buang air kecil dan buang air besar.

”Walaupun NTB bukan merupakan sebab yang menimbulkan kematian,NTB menyebabkan gangguan yang sangat berat dirasakan penderita,” ungkap dokter yang juga konsultan Spine ini. Umumnya, sakit punggung biasanya membaik setelah beristirahat beberapa hari. Namun, apa pun itu, nyerinya sebaiknya segera diatasi.Sampai saat ini terdapat ratusan pengobatan pada pasien untuk sakit punggung, seperti obat-obatan, fisioterapi, injeksi obatobatan tertentu,dan akupunktur.

Semua ini disebut cara pengobatan konservatif (nonpembedahan) dan terakhir dengan pembedahan, baik dengan cara tradisional maupun dengan teknik minimal invasif seperti endoskopi. Biasanya,nyeri tulang belakang dapat teratasi dengan pengobatan konservatif saja. Namun, bila cara tersebut tak berhasil, dokter biasanya menyarankan pengobatan dengan cara pembedahan.
”Biasanya, seorang dokter memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan seberapa berat kelainan tersebut dengan meminta pemeriksaan foto rontgen, MRI (magnetic resonance imaging), dan CT scan bila diperlukan,” ujar dia. Dr Luthfi menyebutkan, saat ini ada metode baru untuk mengatasi nyeri punggung. Metode ini dilakukan melalui prosedur minimal invasi, yaitu pulse radiofrequency (PRF). Metode ini bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.

Hanya menggunakan jarum, seperti jarum suntik biasa,kemudian dimasukkan sampai dengan sendi facetatau akar saraf yang keluar dari lubang tulang belakang.Jarum ini diberi suatu gelombang tertentu ke arah sumber sakit dari suatu generator gelombang. ”Sejauh ini telah kami kerjakan terhadap 30 orang dengan kelainan yang beragam, seperti sumber sakit yang berasal dari leher, punggung, atau tulang belakang bawah. Prosedur ini juga sangat baik untuk penderita yang sudah menjalani operasi, tetapi masih tetap mengalami sakit,”kata dokter lulusan Universitas Padjadjaran ini.

Ahli anestesi dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta, Dr Albertus Sugeng Wi-bisono Sp An, menuturkan,radiofrekuensi adalah energi listrik dengan ciri khusus.Adapun listrik yang digunakan sehari-hari di rumah memakai frekuensi 50 per detik, sedangkan pada radiofrekuensi,frekuensi yang digunakan jauh lebih tinggi, yaitu 500.000 per detik. ”Jarum yang dipakai dirancang khusus dan diposisikan dekat dengan saraf yang menyebabkan nyeri,”tuturnya di acara yang sama.
Dr Sugeng mengatakan, akhir-akhir ini dikembangkan alat radiofrekuensi berdenyut untuk menyempurnakan alat radiofrekuensi kontinu. Dengan teknik ini, arus yang digunakan sama, namun arus tidak digunakan terus-menerus, melainkan berupa burst pendek dua kali per detik sehingga ada waktu jeda untuk mencegah terjadi panas berlebihan. Panas yang ideal disarankan antara 43 sampai 45 derajat Celsius.

”Karena pengaruh medan listrik ini,perilaku saraf berubah sehingga tidak dapat mengantarkan nyeri,”ungkapnya. Sebelum melakukan pengobatan ini, harus diketahui dengan benar saraf mana yang akan diterapi dengan radiofrekuensi. Caranya dengan menggunakan blok diagnostik, yaitu saraf yang menyebabkan nyeri diberi anestesi lokal dan bila tepat, lokasinya nyeri akan hilang selama beberapa jam. Sebaliknya bila suntikan pada saraf tersebut tidak menghilangkan nyeri, berarti hasilnya negatif sehingga tidak ada manfaatnya dilakukan terapi ini.
”Suntikan anestesi lokal bisa menyebabkan kesemutan dan kelemahan pada tungkai atau lengan,namun hal ini akan menghilang seiring dengan masa kerja obat anestesi lokal,” ucap dokter yang melanjutkan kuliahnya di Universitas Airlangga ini.Dr Sugeng menuturkan, metode frekuensi berdenyut hampir dapat dikatakan tidak membawa komplikasi.Selain itu, cara ini tidak merugikan karena tidak merusak saraf.

KENALI PEMICU NYERI LUTUT

Kerja lutut Anda tidak ringan, karena setiap hari digunakan untuk menyangga tubuh. Tekanan juga dialami lutut setiap hari, jadi tidak heran kalau nyeri lutut seringkali timbul. Beberapa kebiasaan buruk, bisa memicu nyeri lutut atau bahkan yang lebih parah, merusak fungsinya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Cara berdiri, berjalan dan bergerak memiliki dampak besar pada kesehatan sendi lutut Anda. Sebagai langkah pencegahan, ketahui apa saja empat pemicu nyeri dan gangguan lutut agar Anda bisa menghindarinya.
1.      Bobot tubuh berlebihan
Lutut berfungsi menyangga keseluruhan bobot tubuh. Jadi sangat penting untuk menjaga berat badan agar tetap dalam keadaan normal. Faktanya, orang obesitas memiliki risiko besar mengalami osteoarthritis karena, berat badan berlebih mempercepat rusaknya tulang rawan. Menurunkan atau selalu menjaga bobot tubuh dalam keadaan normal adalah salah satu cara agar terhindar dari nyeri lutut.
2.      Kurang olahraga
Olahraga teratur penting untuk menjaga kekuatan lutut. Tanpa olahraga, otot akan melemah, tulang, tendon, ligamen, dan sendi juga rentan terhadap pergeseran yang memicu rasa sakit. Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti berlari atau berjalan untuk menjaga kesehatan lutut. Sebagai alternatif, lakukan juga olahraga air seperti berenang secara teratur.
3.      Aktivitas fisik berlebihan
Meskipun olahraga sangat penting bagi kesehatan lutut, tapi jangan melakukannya secara berlebihan. Lakukan secukupnya saja. Jika mengalami nyeri setelah berolahraga, sebaiknya hentikan dulu untuk sementara. Untuk menghindari nyeri setelah olahraga, selalu lakukan pemanasan dan pendinginan selama sekitar 5 hingga 10 menit.
4.      Sepatu yang tidak nyaman
Pastikan sepatu Anda nyaman dipakai dan mampu menyangga kaki dengan baik. Hal ini sangat penting karena jika sepatu tidak mampu menyangga dengan baik, akan menimbulkan rasa nyeri pada kaki dan juga lutut.

MAKANAN YANG JADI MUSUHNYA TULANG

Tulang merupakan bentuk dasar dari tubuh sehingga kesehatannya harus diperhatikan secara khusus. Salah satunya adalah dengan menghindari 5 makanan dan minuman yang bisa mengancam kesehatan tulang. Makanan atau nutrisi yang dikonsumsi bisa berdampak positif dan juga negatif bagi kesehatan tulang, seperti kalsium yang bagus untuk kesehatan tulang. Tapi beberapa nutrisi lainnya justru bisa menyebabkan tulang melemah sehingga mengancam kesehatannya. Ada 5 makanan dan minuman yang sebaiknya dikurangi asupannya agar tulang tetap sehat, seperti dikutip dari Lifemojo, Senin (25/4/2011) yaitu:
1.      Minuman bersoda (soft drink)
Sebagian besar minuman soda mengandung asam fosfat yang bisa meningkatkan laju ekskresi kalsium melalui urine. Selain itu minuman ini juga kerap lebih disukai dibanding minuman lain yang lebih sehat sehingga mengurangi asupan kalisum secara keseluruhan.
2.      Garam
Konsumsi garam berlebih atau kadar natrium yang spesifik bisa menyebabkan hilangnya kalsium sehingga tulang akan melemah dari waktu ke waktu. Para ahli menuturkan seseorang akan kehilangan 40 mg kalsium dalam urine setiap konsumsi 2.300 mg natrium. Selain garam meja, garam juga kerap ditemukan pada hampir semua makanan olahan seperti sereal sarapan dan makanan cepat saji. Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium bisa membantu mengurangi hilangnya kalsium di dalam tubuh dan membantu keseimbangan kadar natrium dalam darah. Makanan kaya kalium seperti ubi jalar, pisang, tomat dan bayam.
3.      Kafein
Kafein tidak hanya terdapat dalam kopi, tapi juga dalam minuman energi. Terlalu banyak mengonsumsi kafein bisa mengancam kesehatan tulang. Untuk mengatasinya cobalah membatasi asupan kopi, pilihlah minuman teh karena senyawa dalam tanamannya ada kemungkinan bisa melindungi tulang serta menambahkan susu pada kopi untuk mengurangi efek melemahnya tulang.
4.      Alkohol
Studi menunjukkan konsumsi alkohol berlebih bisa mempengaruhi kesehatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Hal ini karena konsumsi alkohol bisa mengganggu pankreas dan penyerapan kalsium serta vitamin D. Selain itu alkohol juga mempengaruhi fungsi osteoblast (sel-sel pembentuk tulang) dan mengurangi estrogen yang membuat renovasi tulang melambat.
5.      Minyak terhidrogenasi
Studi menunjukkan vitamin K akan hancur ketika minyak nabati cair dikonversikan ke dalam bentuk padat melalui proses hidrogenasi (menjenuhkan). Padahal vitamin K dibutuhkan untuk tulang kuat dan penyerapan kalsium. Untuk itu cobalah menggantinya dengan minyak canola dan minyak zaitun.

PEGAL HILANG, NYERI SENDI KEMUDIAN
TIPS Menghilangkan Pegal
·         Perbanyak olahraga, terutama yang menguatkan otot.
·         Saat mandi, gunakan shower air hangat untuk mengurangi otot yang kaku atau mengejang.
·         Jika tak ada shower, bisa dengan mengkompres bagian otot atau sendi yang kaku dengan handuk yang dicelupkan ke air hangat.
·         Pastikan posisi tubuh yang ergonomik. Saat membaca, menonton televisi, atau di depan komputer, kepala selalu tegak lurus, tidak menunduk, atau miring.
·         Jika terasa pegal, gerakkan badan dengan perlahan dan lakukan olahraga ringan.

KETAHUI CARA JALAN YANG BENAR
Anda mungkin telah berjalan kaki sejak usia satu tahun. Tetapi bukan berarti cara jalan Anda sudah benar. Banyak orang memiliki cara jalan yang buruk sehingga mengalami masalah tulang. Cara jalan yang tidak benar bisa membuat Anda mudah terpeleset dan berisiko mengalami bungkuk. Tentu Anda tak ingin mengalami hal ini. Untuk itu ketahui cara jalan terbaik dan terburuk, seperti dilansir dari Real Age.
·         Terbaik    : Berjalan tegak, seperti menarik tulang belakang ke atas.
Terburuk  : Condong ke depan, seolah-olah menghadapi angin.
·         Terbaik    : Melihat ke arah depan dan sekitar, bukan ke arah bawah.
Terburuk : Melihat ke sepatu atau tatapan mengarah ke bawah. Hal ini bisa membuat            bahu cenderung membungkuk.
·         Terbaik    : Biarkan tangan bergerak dan jari-jari terasa santai.
Terburuk : Tangan kaku atau dimasukkan dalam saku. Hal ini bisa membuat otot terasa tegang saat berjalan.
·         Terbaik   : Tahan otot perut saat berjalan, seperti Anda sedang berolahraga. Cara ini bisa membuat Anda tetap berjalan dengan tegak
Terburuk  : Membiarkan perut menonjol dan bahu membungkuk.
·         Terbaik    : Bergerak dengan lembut, dengan irama dan natural.
Terburuk  : Langkah terlalu pendek atau terlalu panjang.
·         Terbaik   : Dari tumit hingga ujung jari kaki bergerak mengayun sempurna. Menjaga bahu terbuka lebar dan berjalan lebih cepat untuk membakar banyak kalori.
Terburuk  : Menapak ke tanah dengan posisi kaki yang datar. Membiarkan tumit dan jari menapak secara bersamaan

RISIKO DI BALIK PEKERJAAN YANG MENUNTUT BANYAK BERDIRI
Beberapa pekerjaan seperti SPG (Sales Promotion Girl) mengharuskan seseorang berdiri hingga berjam-jam. Kondisi ini ternyata bisa menimbulkan beberapa efek terhadap kesehatan. Berdiri merupakan salah satu postur alami manusia yang sebenarnya tidak menimbulkan bahaya kesehatan tertentu. Tapi jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama hal ini akan mempengaruhi kondisi tubuh, sama seperti halnya bahaya terlalu lama duduk
Bekerja dalam posisi berdiri untuk jangka waktu panjang secara teratur bisa menyebabkan kaki sakit, pembengkakan kaki, varises, kelelahan otot umum, nyeri pinggang serta kekakuan pada leher dan bahu, seperti dikutip dari Canadian Center of Occupational Health and Safety, Sabtu (23/42011). Hal ini karena tubuh dipengaruhi oleh pengaturan daerah kerja sehingga membatasi posisi-posisi tubuh pekerja dalam beraktivitas. Akibatnya tubuh pekerja hanya memiliki sedikit kebebasan bergerak dan menjadi lebih kaku. Kurangnya fleksibilitas tubuh akan menyebabkan masalah kesehatan
Bekerja dalam posisi berdiri pada jangka pendek akan menimbulkan ketidaknyamanan dan akhirnya jika berlangsung terus menerus bisa mengakibakan masalah kesehatan yang parah dan kronis. Terlalu lama berdiri membuat otot menjadi kaku sehingga secara efektif bisa mengurangi suplai darah ke otot-otot. Akibatnya aliran darah berkurang sehingga mempercepat timbulnya kelelahan dan menyebabkan nyeri pada otot-otot punggung, kaki dan leher (otot-otot ini digunakan untuk mempertahankan posisi tubuh)
Pekerja tidak hanya merasakan ketegangan otot tapi juga ketidaknyamanan lainnya seperti berkumpulnya darah di kaki, serta berdiri terlalu lama mengakibatkan radang pembuluh darah. Peradangan ini dari waktu ke waktu berkembang menjadi varises kronis dan menyakitkan. Selain itu juga bisa menyebabkan sendi di tulang belakang, pinggul, lutut dan kaki menjadi seperti terkunci yang nantinya memicu terjadinya penyakit rematik degeneratif akibat kerusakan pada tendon dan ligamen (struktur yang mengikat otot tulang)

Meski begitu beberapa hal bisa dilakukan pekerja untuk mengurangi dampak yang tidak menyenangkan : yaitu:
·         Menggunakan alas kaki yang nyaman serta tidak mengubah bentuk kaki.
·         Jika memang harus menggunakan sepatu bertumit sebaiknya pilihlah tinggi sepatu yang kecil atau di bawah 5 cm.
·         Usahakan untuk duduk disela-sela waktu kerja atau setidaknya ketika ada waktu istirahat
·         Melakukan peregangan secara teratur misalnya setidaknya 30 menit atau 1 jam, peregangan dilakukan untuk mengurangi tekanan pada kaki, bahu, leher dan kepala.
·         Mengubah posisi kerja secara teratur, sehingga seseorang hanya melakukan satu posisi dalam jangka waktu pendek.

RISIKO ORANG KANTORAN DUDUK BER JAM JAM MENGERIKAN!
Anggapan bahwa kerja kantoran itu lebih enak tidak selamanya benar. Pekerjaan yang mengharuskan seseorang duduk berjam-jam tanpa banyak bergerak justru punya lebih banyak risiko, mulai dari nyeri otot hingga kanker yang mematikan. Repetitive Strain Injury(RSI) merupakan pemicu nyeri otot dan persendian yang paling banyak dialami oleh pekerja kantoran. Gangguan ini merupakan cedera otot atau sendi yang terjadi karena melakukan gerakan yang sama, berulang-ulang dan terus menerus.

AWAS, ADA SI 'PENCURI' TULANG
Banyak orang tidak menyadari karena kebiasaan tertentu tulang tubuh akan menjadi begitu rapuh. Kekokohan tulang lambat laun berkurang karena kebiasaan yang dilakukan membuat si 'pencuri' kepadatan tulang beraksi. Si 'pencuri' kepadatan tulang dengan leluasa menggeroti tulang tanpa disadari. Disini vitamin D dan kalsium memainkan peran penting dalam menjaga kepadatan tulang. Penyakit akibat kepadatan tulang yang rendah adalah osteoporosis dan kebanyakan mempengaruhi wanita. Ada tiga faktor yang menyebabkan osteoporosis, yaitu kurang olahraga, makan yang salah dan kurangnya paparan sinar matahari. Beberapa hal yang membuat si 'pencuri' tulang beraksi mengambil kepadatan tulang adalah:
1.      Kelebihan protein
Konsumsi protein sangat penting untuk pertumbuhan tulang, tapi bila kebanyakan maka hal tersebut malah bisa berakibat buruk. Kelebihan protein yang berasal dari hewani lebih membahayakan tulang ketimbang protein nabati. Tubuh menghasilkan zat kimia tertentu yang disebut sulfat yang dapat menyebabkan kalsium keluar dari tulang dan sulfat akan diproduksi semakin banyak ketika Anda banyak makan daging merah.
2.      Terlalu banyak minum kafein
Swedish Department of Toxicology’s National Food Administration melakukan penelitian yang dilakukan pada 31.527 wanita Swedia usia antara 40 dan 76 tahun yang minum tidak kurang dari 330 miligram kafein atau empat cangkir kopi harian. Penelitian menunjukkan bahwa mereka lebih rentan terhadap patah tulang. Risiko semakin besar ketika Anda sering minum minuman cola. Tidak hanya kandungan kafeinnya, tetapi juga kandungan fosfor yang bisa mencuri kepadatan tulang.
3.      Kelebihan vitamin A
Susu adalah makanan penting yang memasok tubuh dengan vitamin A yang diperlukan dan kalsium penting untuk pertumbuhan tulang. Tapi bila asupan vitamin A berlebihan, hal tersebut justru dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Vitamin A mengandung retinol yang akan menghambat penyerapan vitamin D oleh tulang. Makanan tinggi vitamin A ditemukan dalam produk hewan seperti hati, kuning telur dan produk susu. Untuk mendapatkan asupan vitamin A, vitamin A dalam bentuk beta karoten, seperti sayuran berdaun hijau, wortel dan ubi jalar lebih cocok untuk tubuh dan membantu dalam kepadatan tulang.
4.      Kebanyakam konsumsi alcohol
Orang yang kebanyakan mengonsumi alkohol lebih rentan terhadap berkurangnya kepadatan tulang. Alkohol menghambat penyerapan vitamin D dan kalsium, yang paling penting untuk pertumbuhan tulang yang kuat. Satu-satunya cara untuk menghindari masalah ini adalah untuk mengurangi asupan alkohol atau lebih baik tidak minum minuman beralkohol sama sekali.

NYERI SENDI PERTANDA OSTEOARTHRITIS
Seiring usia bertambah, penyakit tulang pun mulai menyerang. Salah satunya adalah osteoarthritis. Penyakit ini biasa ditandai dengan keluhan nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi lutut, pinggang, dan pundak. Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan tulang rawan yang terletak di antara tulang dan sendi. Bila keadaan makin parah, bantalan/cairan sendi menghilang dan menyebabkan tulang saling bergesekan sehingga sendi semakin terasa sakit, kaku,bahkan tak bisa digerakkan. Penyakit ini termasuk penyakit degeneratif yang bersifat kronis dan tidak bisa disembuhkan tetapi dapat dicegah dan dapat dikurangi rasa nyerinya.
Saat ini penyakit yang dikenal dengan dikenal pengapuran/sakit rawan sendi ini sudah menyerang 360 juta orang di seluruh dunia. Osteoarthritis belum begitu dipahami kaum awam layaknya osteoporosis. Padahal, keduanya sama-sama berpengaruh terhadap mobilitas seseorang. Orang dengan riwayat cedera seperti kecelakaan lalu lintas,pembedahan,atau cedera pada saat berolahraga pada usia muda berisiko terjadi osteoarthritis di masa tuanya. Atlet atau pekerja yang melakukan gerakan berat dan berulang- ulang juga berisiko tinggi terkena osteoarthritis karena tekanan yang terus menerus pada sendi. Pada umumnya osteoarthritis lebih banyak dialami wanita ketimbang pria.Namun seiring pertambahan usia,pria pun punya kemungkinan sama besar. Sebanyak 45% wanita di atas 65 tahun memiliki gejala osteoarthritis.
Tingkat keparahan penyakit ini beragam, dari yang prosesnya lambat hingga sangat agresif dan mengakibatkan cacat kronis. Dr dr Aris Wibudi SpPD KEMD mengatakan, gejala osteoarthritis dapat berupa nyeri, bengkak, rasa kaku dan tidak lentur pada area yang sakit. ”Osteoarthritis dapat terjadi di semua bagian sendi.Namun tangan,kaki, lutut,tulang belakang, dan panggul adalah bagian yang paling sering terkena,” ujar dr Aris. Salah satu terapi pengobatan yang disarankan dokter untuk mengatasi osteoarthritis yaitu konsumsi glukosamin. Glukosamin merupakan senyawa pembangun dari tautan gula dan asam amino yang membentuk matriks pada jaringan tulang rawan dan cairan pelumas sendi. Glukosamin ini alami ada dalam tubuh dan berperan penting untuk pembangunan sendi tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pada ujung tulang.Bantalan ini mencegah tulang dari keretakan saat mereka bergerak. Penyebab osteoarthritis beragam. Biasanya terjadi akibat beban dan penggunaan sendi berlebihan serta proses penuaan.
“ Seiring pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan tulang rawan sendi dan memproduksi glukosamin menurun.Namun, kelompok usia muda juga bisa menderita osteoarthritis karena obesitas, aktivitas fisik terus- menerus secara berlebihan, dan trauma,”kata Dr dr Aris Wibudi SpPD KEMD.Tak heran profesi atlet merupakan salah satu yang paling riskan terkena osteoarthritis. Untuk pencegahan dan perawatan tulang dan sendi,Anda bisa mengonsumsi susu berkalsium tinggi plus suplemen glukosamin.
Kebutuhan kalsium tinggi ada di masa remaja yakni usia 10–18 tahun di mana pembentukan tulang sangat cepat terjadi. Sejak umur 21 tahun Anda sudah diperbolehkan mengonsumsi susu kalsium tinggi dan berglukosamin secara rutin sebagai “tabungan” di hari tua nanti. Perlu diingat bahwa hasil dari minum susu tidak bisa instan. Pada pria dan wanita setelah masa menopause (di atas 65 tahun), tambahan kalsium sangat diperlukan karena tubuh kurang efektif dalam menyerap atau menjaga jumlah kalsium. Mencegah pasti lebih baik daripada mengobati

MENGGANTI PERMUKAAN SENDI YANG AUS
Pada usia senja berbagai organ tubuh menjadi aus, termasuk tulang rawan permukaan sendi yang berperan penting dalam pergerakan. Namun, kecanggihan teknologi menyediakan jalan keluar. Permukaan sendi yang telah aus dapat digantikan dengan lapisan sendi buatan
Osteoarthritis termasuk kelompok penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh orang usia lanjut setidaknya mereka yang berusia di atas usia 45 tahun. Penyebabnya, proses penuaan alami. Namun, osteoarthritis bisa terjadi pada semua kelompok umur. Penyebab lain osteoarthritisadalah trauma pada sendi dan bentuk sendi yang bengkok, seperti pada kaki bentuk O atau bentuk X. Penyebab lain adalah faktor genetik dan penyakit metabolik, seperti asam urat, rematik, serta infeksi sendi seperti tuberculosis
Ganti permukaan sendi.
Operasi arthroplasty tidak mudah sehingga harus dilakukan dokter ahli bedah ortopedi yang telah mengikuti pendidikan khusus arthroplasty. Dokter menggunakan mesin gergaji khusus guna meratakan dan membentuk tulang secara akurat sebagai tempat dudukan permukaan sendi buatan sehingga prothese dapat stabil. Satu kesalahan saja dapat menyebabkan sendi lutut tak bisa bergerak dengan sempurna, bahkan sendi yang dioperasi tidak bisa bergerak. Permukaan sendi buatan lalu ditempelkan ke tulang dengan dipasakkan atau menggunakan semacam ”cor” semen.
Pada operasi ini jaringan ikat penyangga sendi harus diperbaiki keseimbangannya, seperti pada waktu penderita belum mengalami osteoarthritis. Jika pemotongan dan pemasangan prothese baik dan ligamen stabil, kaki yang bengkok bisa menjadi lurus kembali dengan gerakan yang relatif sempurna dan tidak nyeri. Komplikasi pada operasi yang dapat terjadi, antara lain pembekuan darah pada pembuluh balik (deep venous thrombosis ) dan infeksi. Namun, komplikasi-komplikasi tersebut, menurut Andito, umumnya dapat dihindari dan ditangani.
Setelah operasi, biasanya pasien mengikuti proses rehabilitasi dan penyesuaian agar dapat bergerak dengan baik kembali dengan adanya bagian baru di kakinya. Jika operasi dan rehabilitasi berjalan baik, penderita dapat bergerak normal dan beraktivitas kembali. Kegiatan seperti bermain golf, bersepeda, naik tangga, berlutut, bermain tenis, menyetir, bahkan berdansa, bisa kembali dilakukan. Sejumlah gerakan berat, seperti berjongkok, umumnya sulit dilakukan kembali karena pasien sudah mengalami osteoarthritis stadium lanjut. “Tanpa latihan, pemulihan akan lambat dan pasien tidak cepat bergerak.
Permukaan sendi buatan dapat bertahan 15-20 tahun hingga tiba masa revisi (penyesuaian kembali). Metal yang ditanamkan memang bisa bertahan sampai kapan pun. Namun, tulang tempat metal terpasang akan mengalami perubahan sesuai pertambahan usia. Misalnya, terjadi pengeroposan tulang sehingga permukaan sendi buatan longgar dan perlu penyesuaian.

AKTIF BERGERAK, BEBAS MASALAH SENDI
Meski tidak terlihat, persendian perlu dirawat. Bila kondisi sendi tidak baik, fleksibilitas seluruh gerakan tubuh bisa terganggu, bahkan mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi. Layaknya engsel pintu, sendi-sendi tubuh menjadi penghubung antara satu tulang dan tulang yang lain sehingga memungkinkan tulang dapat digerakkan dengan fleksibel dan lentur. Karena fungsinya yang penting itu, persendian tak pernah beristirahat dari tugasnya. Bukan hanya itu, sendi merupakan anggota tubuh yang terus-menerus mengalami tekanan. Makin banyak aktivitas yang dilakukan, makin berat pula tugas sendi.
Ketika kita berjalan, tekanan pada sendi mencapai dua kali dari berat tubuh dan saat naik tangga meningkat hingga tiga kali. Tekanan yang dialami sendi bahkan mencapai lima kali dari berat tubuh saat kita menuruni tangga. Menurut dr. Aris Wirabudi, Sp.PD, KEMD, dalam kondisi normal, sendi memiliki permukaan yang licin. Tekanan-tekanan yang diterima sendi akan menyebabkan robekan atau retakan kecil. "Secara alami robekan ini akan diperbaiki oleh tubuh. Makin muda usianya, makin cepat proses perbaikan ini terjadi,"
Namun, seiring dengan pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk mengoreksi robekan tadi berkurang, padahal setiap saat tubuh terus bergerak. Akibatnya robekan dalam sendi semakin besar dan artinya sendi makin cepat rusak. "Jika robekannya terlalu besar, lama-kelamaan cairan sendi akan aus, tulang saling menempel dan terasa sakit saat digerakkan. Kondisi ini disebut juga dengan radang sendi atau osteoartritis, salah satu jenis rematik," kata ahli penyakit dalam dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, ini. Percepatan kerusakan sendi, menurut Aris, disebabkan oleh berbagai faktor, yakni usia, berat badan, pola makan, dan aktivitas.
Orang dengan berat badan ekstragemuk atau obesitas merupakan kelompok yang rawan mengalami osteoartritis (OA). "Karena kegemukan, otot-otot penyangga sendi tidak kuat menahan beban sehingga lebih rentan terjadi robekan kecil pada sendi," katanya. Penyakit radang sendi memang biasanya dialami oleh orang lanjut usia. Namun, jika persendian tidak dirawat, mereka yang belum terlalu tua pun bisa menderita. Di Amerika Serikat, OA diderita 6-12 persen pada populasi orang dewasa dan sepertiganya adalah usia di atas 65 tahun.
"Saat ini memang trennya semakin banyak orang yang masih muda sudah terkena OA, terutama jika kegemukan dan sendi ditekan terus," kata dr. Muliaman Mansyur, medical marketing PT. Fonterra Brands Indonesia, dalam acara seminar "Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi" di Jakarta, beberapa waktu lalu. Osteoartritis memiliki gejala utama rasa nyeri, bengkak, sendi sulit digerakkan (kaku), dan hilang kelenturan di sekitar area yang sakit. OA bisa terjadi di seluruh bagian tubuh yang terdapat sendi. Namun, bagian yang paling sering terkena adalah lutut, tangan, kaki, tulang belakang, dan panggul.

Pencegahan
Osteoartritis bukanlah penyakit sepele. Penyakit ini bisa mengakibatkan cacat kronis, meningkatkan kunjungan ke rumah sakit, dan memakan biaya tinggi. Sayangnya, menurut dr. Aris, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.
"Pengobatan yang diberikan adalah fisioterapi untuk mengembalikan fungsi gerak dan obat antiinflamasi untuk mengurangi nyeri. Terapi lain adalah operasi untuk mengganti area yang sakit," katanya. Untuk menjaga fungsi sendi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama adalah berolahraga untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah kekakuan. Makin banyak kita bergerak, makin lenturlah sendi kita. Lakukan olahraga yang menguatkan otot-otot penyangga tubuh.
Akan tetapi, Aris mengingatkan agar olahraga yang dilakukan tidak berlebihan. "Penggunaan satu bagian sendi yang berlebihan justru bisa menyebabkan cedera. Misalnya pada petenis atau pemain golf karena memakai satu bagian tangan terus-menerus," katanya. Kalaupun Anda tidak punya waktu untuk berolahraga, selalu lakukan peregangan di sela-sela aktivitas untuk mencegah kekakuan. Faktor lain yang tak kalah penting, menurut Muliaman, adalah nutrisi. "Seperti halnya tulang butuh kalsium dan vitamin D, sendi juga membutuhkan glukosamin untuk mencegah kerusakan jaringan tulang rawan dan mengatasi gejala artritis," katanya.
Glukosamin adalah senyawa pembangun untuk sendi tulang rawan yang berperan sebagai bantalan pada ujung tulang dan mencegah tulang dari keretakan saat mereka bergerak. Secara alami zat ini ditemukan dalam tubuh, namun kemampuan tubuh menyintesa glukosamin akan berkurang seiring usia. Karena itu, glukosamin bisa ditambahkan dari luar tubuh. Yang perlu diperhatikan, glukosamin bukanlah obat radang sendi. "Bila ada keluhan nyeri, haruslah diobati dengan obat antiinflamasi. Fungsi glukosamin ini untuk pencegahan," kata Aris mengingatkan.

CIRI CIRI TERKENA REMATIK PARAH
Rematik merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Tapi salah satu jenis rematik ada yang tergolong berbahaya dan parah yaitu artritis reumatoid (AR). Seperti apa gejalanya? Artritis reumatoid adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang progresif, sistemik, ditandai oleh peradangan kronis dari sendi-sendi serta disertai dengan gejala sistemik lainnya seperti kelelahan. "Penyakit ini tidak hanya menyerang sendi, tapi juga bagian tubuh lain seperti jantung, ginjal, mata, karenanya termasuk jenis rematik yang paling berat dan bahaya.
Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Penyakit ini terjadi akibat adanya rangkaian peradangan di dalam tubuh akibat dari reaksi autoimun. Reaksi autoimun ini terjadi jika sistem imun tubuh menyerang dirinya sendiri. Prof Sandra T G Victorio-Navarra, MD, FPCP, FPRA dari University of Santo Tomas, Manila, Filipina menuturkan penyakit ini jangka panjang dan kronik. Diawal-awal gejala yang muncul mirip dengan penyakit lain. "Sulit bangun di pagi hari dan butuh waktu lama untuk bisa bangun bahkan hingga 1 jam sebaiknya jangan diabaikan, karena makin lama fungsi tubuh makin rendah. Aktivitas dari penyakit ini adalah nyeri, kekakuan dan bengkak.

Beberapa gejala lain yang bisa dicurigai sebagai artritis reumatoid yaitu:
·         Adanya nyeri di 3 sendi atau lebih selama kurang lebih 6 minggu
·         Laju darah yang meningkat
·         Rasa nyeri-nyeri di tangan dan bengkak
·         Lutut terasa panas dan kekakuan send
"Jika muncul gejala tersebut segera curigai artritis reumatoid, jangan tunggu cacat dulu," Komplikasi yang umum mempengaruhi pasien dengan artritis reumatoid adalah anemia sehingga mudah lelah, serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler seperti jantung. Tapi penyakit ini juga bisa menyerang paru-paru, hematologik, pembuluh darah, tulang, mata, kelenjar liur dan kulit.

Untuk itu ada 4 hal penting dalam menangani artritis reumatoid yaitu:
·         Melakukan diagnosis dini sehingga mencegah kecacatan
·         Melakukan perawatan secara agresif, karena perkembangan penyakit ini pada beberapa orang terbilang cepat atau progresif tinggi
·         Usahakan untuk mencapai kondisi remisi, yaitu suatu kondisi yang mana aktivitas dari penyakit ini sangat rendah atau menjadi inaktif
·         Melakukan kontrol secara teratur
Apakah penyakit ini bisa disembuhkan?
"Penyakit artritis reumatoid tidak mengenal sembuh sempurna, tapi hanya bisa membuat penyakit tersebut tenang atau menjadi inaktif. Obat untuk penyakit ini pun terus berkembang, dulu obat yang diguankan merupakan obat untuk penyakit lain seperti obat malaria dan obat anti kanker. Kini obat Tocilizumab diperkirakan menjadi obat yang efektif. "Obat ini merupakan agen biologi yang bertugas menghambat interleukin 6 (IL-6), IL-6 berperan pada proses radang dan kerusakan sendi serta bagian tubuh lain," ungkapnya. Obat ini telah digunakan di beberapa negara seperti Ametrika, Eropa, Kanada, Jepang, Hongkong, Australia dan China. Sedangkan di Indonesia masih dalam tahap uji klinis dan menunggu persetujuan dari BPOM.
Salah satu pasien artritis reumatoid yang terlibat dalam uji klinis obat ini adalah Eva Febriyanti (19 tahun) yang telah didiagnosis penyakit ini 3 tahun lalu. Ia mengalami perkembangan setelah menerima infus kedua yaitu bisa menekuk lutut, kaki sudah tidak kaku dan tubuhnya merasa lebih enak. "Dulu tiap kali bangun tidur tangan dan kaki tidak bisa digerakkan, bengkak di sendi tangan, sendi terasa panas dan tidak bisa berjalan jauh. Tapi sekarang terasa lebih ringan dan enak.

JANGAN SALAH! ASAM URAT DAN REMATIK ITU BEDA
Orang sering salah kaprah dengan menyangka bahwa asam urat sama dengan rematik. Memang asam urat termasuk jenis rematik, tapi rematik belum tentu asam urat. "Asam urat itu bagian dari rematik, tapi orang yang rematik belum tentu akibat asam urat. Sama seperti demam dengan malaria, orang malaria pasti demam tapi demam bukan berarti malaria," Nyeri yang timbul akibat asam urat disebabkan oleh jumlah asam urat berlebih di dalam tubuh yang mengendap dan menjadi kristal di sendi. Selain itu asam urat berlebih ini juga bisa tertimbun di ginjal yang dapat memicu terjadinya batu ginjal.
ada 5 jenis rematik yang umum dijumpai oleh masyarakat yaitu:
1.      Rematik yang dijumpai sehari-hari seperti nyeri di bahu, pinggang atau leher
2.      Rematik yang terjadi pada orang tua yang kebanyakan akibat pengapuran sendi
3.      Rematik yang disebabkan oleh asma urat (gout)
4.      Rematik yang terjadi karena adanya infeksi
5.      Rematik yang disebabkan oleh autoimun dan termasuk jenis yang paling berat dan bahaya yaitu artritis reumatoi

Rematik merupakan penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat, diperkirakan ada lebih dari 90penyebab penyakit rematik yang salah satunya adalah akibat penumpukan asam urat berlebih di dalam tubuh. Untuk mengetahui apakah rasa nyeri atau ngilu di sendi akibat asam urat atau tidak biasanya dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengukur kadar asam urat dalam darahnya. Orang yang mengalami asam urat disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin tinggi, seperti dalam melinjo serta jeroan hewan. Hal ini karena asam urat merupakan hasil dari proses metabolisme zat purin yang berasal dari makanan. Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi maka secara otomatis kadar asam urat di dalam tubuhnya juga meningkat.
"Kadar purin yang lebih tinggi sebenarnya berasal dari hewani seperti jeroan, makanan laut (seafood), dibandingkan kadar purin dari kacang-kacangan ,orang yang memiliki asam urat sebaiknya memperhatikan asupan jus buah-buah seperti halnya jus jeruk. Hal ini karena buah yang mengandung kadar fruktosa tinggi bisa mempengaruhi kinerja ginjal, sehingga asam urat yang seharusnya dikeluarkan justru mengendap atau tertimbun di dalam ginjal. Sedangkan rematik yang dialami oleh seseorang juga bisa disebabkan oleh banyak hal seperti jarang berolahraga, terlalu capek atau melakukan sesuatu secara berlebihan.

KALSIUM KUNCI KEKUATAN TULANG
Kalsium merupakan mineral yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh. Begitu pentingnya kalsium sehingga jika tidak dikonsumsi dalam dosis yang cukup, fungsi tubuh bisa terganggu. Selain fungsi utamanya untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang dan gigi, kalsium juga berguna untuk membantu mengatur detak jantung, pertumbuhan otot, membantu transmisi impuls, serta mempertahankan penyerapan zat-zat gizi ke tulang dan gigi. kebutuhan kalsium orang dewasa setidaknya 1.000 miligram per hari. Kebutuhan kaslium makin meningkat pada wanita hamil dan menyusui dan orang lanjut usia, yakni sebesar 1.200 mg/hari. Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia, dari berbagai macam makanan yang dikonsumsi kecukupan kalsiumnya baru terpenuhi sebanyak 250 mg. Untuk menutupi kekurangannya, disarankan untuk mengonsumsi susu.
Kalsium juga bisa diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Misalnya pada ikan teri, keju, dan sayur-sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Di samping itu, diusahakan cukup mendapat sinar matahari secara langsung untuk mengaktifkan provitamin D di bawah kulit agar menjadi vitamin D yang sangat penting bagi kesehatan tulang. Tetapi Elida menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan kalsium agar tidak berlebihan. "Karena kalsium itu sebelum di bawa ke tulang, dia lewat ginjal dulu, lalu diserap oleh ginjal, baru dibawa ke tulang. Tapi ginjal juga punya batasannya. Jadi kalau sudah melebihi tidak bisa diabsorbsi lalu ditinggalkan diginjal, akhirnya jadi batu ginjal.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Nyeri atau peradangan di sekitar persendian menyiksa jutaan orang di dunia. Selain pengapuran atau penimbunan kalisium, keluhan nyeri sendi juga bisa dipicu peradangan jaringan pengikat dan pengeroposan tulang rawan (osteoarthritis). Pada level terparah, gangguan semacam itu bisa berujung pada pembedahan.
SARAN
Jangan panic
Sebagian besar nyeri punggung hanya berlangsung singkat dan akan segera hilang. Tidak perlu panik, lebih baik mulai membiasakan diri untuk menghadapi serangan berikutnya karena nyeri punggung biasanya bersifat kambuhan.

Kenali jenisnya
Ada 2 jenis nyeri punggung, yakni yang bersifat akut serta kronis. Nyeri akut bisa kambuh berkali-kali selama jangka waktu tertentu, namun biasanya tidak lebih dari 6 pekan. Nyeri kronis bertahan lebih lama dan tidak hilang dengan sendirinya, sehingga perlu diperiksakan ke dokter.

Jangan terlalu lama diistirahatkan
Nyeri punggung justru akan semakin parah jika terlalu lama diistirahatkan, bahkan bisa menyebabkan sendi mengalami kekakuan, tulang dan otot melemah serta depresi. Istirahat total jangan lebih dari 1-2 hari, agar punggung tidak mengalami tekanan berlebih karena terlalu lama berbaring.

Buat catatan
Setiap kali mengalami serangan nyeri punggung, catat waktunya beserta aktivitas yang diduga sebagai pemicunya. Lama kelamaan akan terlihat polanya, sehingga serangan berikutnya bisa diprediksi dan diantisipasi.

Berikan terapi hangat
Losion atau salep berisi rubefacient jika dioleskan akan menghasilkan panas yang bisa meredakan gejala nyeri punggung. Alternatifnya, gunakan salep capcaisin yang tak hanya panas tapi juga pedas karena dibuat dari sari cabai.

Seimbangkan pemakaian tangan kanan dan kiri
Penelitian menunjukkan, penggunaan tangan kanan dan kiri secara seimbang sehingga tidak ada salah satu yang lebih dominan (ambidexterity) cukup efektif mengurangi gejala nyeri punggung. Awalnya memang susah dilakukan, tetapi kemampuan ini perlahan-lahan bisa dilatih.

Perkuat otot perut
Dalam menananggung beban tubuh bagian atas, tulang punggung banyak dibantu oleh otot perut. Oleh karenanya, otot perut yang kuat bisa mengurangi risiko nyeri punggung akibat kelebihan beban.

Perbanyak nutrisi antinyeri
Beberapa bumbu dapur mengandung nutrisi yang berkhasiat sebagai antinyeri alami. Kunyit mengandung kurkumin dan hidrokortison (steroid alami untuk meredakan nyeri), sementara jahe mengandung senyawa gingerol yang sama ampuhnya sebagai pereda nyeri. Omega-3 dalam minyak ikan, kalsium dan vitamin D juga bisa memperkuat tulang meski tidak secara langsung meredakan nyeri.

Jangan menyimpan dendam
Emosi negatif memberikan efek sangat buruk bagi nyeri punggung. Rasa dendam, kemarahan, penyesalan yang berlarut-larut serta rasa cemburu seringkali menjadi pemicu nyeri yang sebenarnya bisa dihindari dengan cara mengontrol emosi.

Atasi dengan hidroterapi
Berendam dalam air hangat bisa mengurangi radang yang memicu nyeri punggung. Efeknya bisa lebih maksimal jika disemburkan dari berbagai sisi, seperti ketika berendam di dalam jacuzzi.